Untuk tetap sehat, orang lebih banyak fokus pada berolahraga, pola makan
yang lebih baik, atau berhenti merokok. Tapi masih jarang dijumpai untuk
melakukan vaksinasi. Hal ini disebabkan karena mahalnya vaksinasi atau tidak
mendapat anjuran dari dokter, sehingga banyak yang mengabaikannya. Padahal
mendapat vaksinasi adalah strategi yang relatif sederhana untuk menjaga
kesehatan terhadap berbagai penyakit infeksi yang menular seperti influensa,
pneumonia, batuk rejan (pertusis), hepatitis, tifoid, herpes zoster , dan
banyak lagi.
Masih rendahnya orang dewasa yang melakukan vaksinasi, menjadikan diri
mereka sendiri dan orang di sekitar mereka beresiko lebih besar menderita penyakit
yang dapat dicegah dengan vaksin demikian menurut Dr Howard Koh selaku asisten
sekretaris Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Centers for
Disease Control and Prevention (CDC). Padahal selain untuk
melindungi diri dari penyakit menular, imunisasi juga melindungi orang lain.
Sementara itu, Dr. dr Iris Rengganis dalam acara sosialisasi imunisasi
dewasa di RSCM Kencana, Jakarta (22/05), juga menambahkan bahwa imunisasi juga
berkontribusi terhadap apa yang disebut kekebalan kelompok. Semakin banyak
orang yang diimunisasi, semakin kecil kemungkinan bahwa seseorang yang tidak
diimunisasi atau resisten akan tertular penyakit infeksi.
Inilah 10 alasan mengapa kita perlu melakukan vaksinasi:
- Pemberantasan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin belum sepenuhnya tuntas, artinya tanpa perlindungan vaksin, kita akan mudah mengalami wabah penyakit, sakit yang lebih berat, dan kematian.
- Vaksin akan membantu kita tetap sehat. Bila kita mengabaikan imunisasi, kitapun rentan terhadap penyakit seperti herpes zoster, penyakit pneumokokus, influenza, serta HPV dan hepatitis B penyebab utama kanker.
- Vaksin adalah salah satu yang paling sederhana, paling nyaman, dan pencegahan paling aman terhadap berbagai penyakit.
- Vaksinasi dapat berarti perbedaan antara hidup dan mati. Setiap tahun, puluhan ribu orang dewasa meninggal karena penyakit yang mereka bisa hindari dengan vaksinasi.
- Vaksin adalah aman. Jangan salah, vaksin adalah salah satu produk paling aman daripada berbagai obat dan mendapat pengawasan ketat dari badan WHO dalam memproduksinya.
- Vaksin dirancang untuk mencegah, artinya meski beberapa vaksin dibuat dari virus yang dilemahkan, bukan berarti menyebakan kita “menangkap” virus penyakit dari vaksin tersebut dan menimbulkan kesakitan.
- Setiap orang rentan tertular penyakit. Bayi dan orang tua berada pada risiko yang lebih besar untuk terjadi infeksi dan komplikasi serius dalam banyak kasus, tetapi penyakit dapat dicegah dengan vaksin bisa menyerang siapa saja. Jika kita masih muda dan sehat, mendapatkan vaksinasi dapat membantu kita tetap seperti itu.
- Vaksinasi lebih murah daripada upaya pengobatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Sebuah penelitian menunjukkan orang dewasa yang terkena hepatitis A kehilangan rata-rata satu bulan kerja, perawatan dan pengobatan akibat komplikasi pneumonia lebih mahal daripada vaksin pneumonia itu sendiri.
- Ketika kita sakit, orang disekitar kita dapat tertular. Sebuah penyakit dapat dicegah dengan vaksin yang mungkin bisa membuat kita sakit selama satu atau dua minggu, terbukti bisa menimbulkan kematian bagi anak-anak, cucu, atau orang tua kita jika menyebar kepada mereka. Misalnya, orang dewasa adalah sumber yang paling umum dari pertusis (batuk rejan) suatu penyakit infeksi yang mematikan pada bayi. Ketika kita mendapatkan vaksinasi, kita melindungi diri sendiri dan keluarga kita.
- Keluarga dan rekan kerja membutuhkan kita. Ketika kita sakit, tidak hanya menyebabkan ketidakmampuan kita dalam melakukan rutinitas pekerjaan, produktifitas menurun, tapi juga meninggalkan mereka tidak mampu merawat mereka yang bergantung pada mereka, termasuk anak-anak dan / atau orang tua. (Dee)
Sumber : www.imunindo.com
No comments:
Post a Comment